01 July 2012

Semuanya gara-gara dia

  Saya akan sedikit bercerita mengenai sejarah mengapa saya menjadi tertarik dengan dunia fotogafi. Awalnya saya gak begitu tertarik dengan fotografi, apalagi menyadari bahwa fotografi itu adalah sesuatu yang mahal dan tidak gampang. Ketika melihat menu-menu di kamera, wah sudah pusing duluan, apalagi menggunakannya. Nah... ketertarikan saya akan fotografi itu berawal dari kesenangan saya berburu idola saya, yaitu seorang penyanyi dari negeri tetangga yang bernama Siti Nuhaliza.
  


   Ketika pertama kali bertemu dengannya, saya cuma bermodalkan kamera saku pentax untuk memfotonya. Saat itu saya memiliki waktu yang cukup lama bertemu dengannya, dari penjemputan di bandara, gladi resik sampai acara show di TVRI yang berlangsung sampai malam hari. Banyak momen yang saya ambil saat itu, dan ketika melihat hasil jepretannya di layar komputer, saya cukup kecewa, ternyata preview di layar kamera cukup menipu dengan hasil akhir. Banyak momen bagus yang hasilnya gak bisa dinikmati, terlebih dengan membayangkan bahwa momen tersebut tidak akan terjadi dua kali.
   Kemudian ketika ada kesempatan bertemu lagi dengannya, lagi-lagi saya pulang dengan hasil foto yang mengecewakan. Sejak saat itu saya bertekad untuk pertemuan berikutnya saya harus mendapatkan foto-foto yang lebih bagus dan tidak akan kehilangan momen-momen bagus lagi. Mulailah saya mempelajari bagaimana fungsi dan fitur-fitur di kamera itu bisa dimaksimalkan, mulai mempelajari teknik fotografi, dari buku-buku, majalah sampai literatur dari situs fotografi dan memutuskan untuk membeli sebuah kamera prosumer Lumix.
   Sejak saat itu saya mulai merasa senang dengan hasil hunting saya dengan Siti Nurhaliza, banyak pujian dari teman-teman terhadap hasil foto saya. Banyak foto-foto yang saya cetak, dan salah satunya saya berikan kepada Siti Nurhaliza. Saya pun makin menekuni lagi ilmu fotografi ini dan mulai banyak mencari dan mempelajari konsep foto lain diluar kesenangan saya berburu foto Siti Nurhaliza. Dan akhirnya saya juga bisa menghasilkan uang dari fotografi ini.
   Yup itulah sekelumit ceritanya, dan inilah yang mendasari saya menggunakan nama lensact untuk blog ini. Sekilas anda mungkin melihat bahwa lensact ini terdiri dari dua kata, yaitu lens dan act. Memang benar, tapi bila diperhatikan lagi terdapat garis bawah pada huruf c dan t, dimana kalau digabungkan maka akan terbentuk "ct" (baca:siti). Jadi bila dipisahkan menjadi lensa dan ct. Yah mungkin ini cuma bentuk apresiasi saya kepada Siti Nurhaliza, dan untuk postingan seterusnya saya tidak akan membahas Siti Nurhaliza lagi, tapi lebih kepada tips, sharing ilmu, info dan pengalaman berfotografi saya selama ini.

1 comments: