tag:blogger.com,1999:blog-25093816759302727372024-02-08T22:31:57.439+07:00lensactUnknownnoreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-2509381675930272737.post-53193243966044273692012-07-11T11:06:00.000+07:002013-10-16T10:54:59.079+07:00Menghasilkan gambar yang tajam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mendapatkan gambar yang tajam merupakan kepuasan tersendiri bagi seorang fotografer. Walaupun tidak semua gambar harus dipresentasikan dengan ketajaman tapi ada beberapa kategori foto yang lebih indah jika menghasilkan ketajaman yang baik. Ketika berbicara ketajaman gambar, maka yang diharapkan dari gambar tersebut adalah detail<i> </i>yang baik. Sebenarnya tidak begitu sulit mendapatkan foto yang tajam, Berikut beberapa tips mendapatkan gambar yang tajam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tripod dan sejenisnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang paling umum dilakukan adalah pemakaian tripod. Jaman sekarang juga sudah tersedia tripod untuk handphone atau kamera saku yang berukuran kecil dan ringkas untuk dibawa. Untuk mobilitas tinggi dan keterbatasan ruang bisa juga menggunakan monopod, walaupun kemampuannya tidak sebaik tripod. Pastikan tripod yang kita gunakan sesuai dengan bobot kamera dan lensa yang kita pakai. Selain itu juga bisa menggunakan beanbag. Pada dasarnya penggunaan alat-alat ini adalah mengurangi guncangan pada kamera.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Gunakan Shutter release or timer.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan tripod pun ternayata masih bisa menimbulkan guncangan. Pada saat kita menekan tombol shutter sebenarnya telah terjadi guncangan pada kamera anda. Apalagi ketika kita menggunakan kecepatan shutter yang lambat, maka guncangan saat menekan tombol shutter bisa mempengaruhi ketajaman gambar. Untuk menghindarinya kita bisa menggunakan shutter release. Sebuah alat yang membuat kita tidak harus menekan tombol shutter pada bodi kamera. Ada yang menggunakan kabel atau infrared. Bila anda tidak memilikinya, bisa menggunakan fasilitas timer pada kamera juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Gunakan fitur Image Stabilization.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak lensa yang menggunakan fasilitas ini, biasanya dikenal dengan istilah IS/VR/OIS dsb. Bahkan ada beberapa produsen yang membuat stabilizernya pada body kamera, jadi lensa apapun bisa menggunakan fasilitas stabilization. Biasanya fasilitas ini digunakan untuk lensa zoom dan penggunaan tanpa tripod. Tapi sekarang sudah ada lensa yang menggunakan fasilitas tripod detection, jadi anda tetap bisa mengunakan stabilizition walaupun dipasang ke tripod.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Gunakan Aperture yang tepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilihan aperture (diafragma) ini biasanya untuk kamera yang sudah ada fasilitas manual mode. Anda bisa mengatur lebar diafragma sesuai kebutuhuan. Untuk mendapatkan ketajaman merata pada objek biasanya digunakan f/8 sampai f/11. Tapi beberapa kasus bisa menggunakan diafragma yang lebih sempit lagi seperti saat menggambil foto landscape. Penggunaan diafragma yang kecil bisa berakibat menurunnya kecepatan rana. Saat kondisi cahaya terang kita bisa gunakan ND filter untuk mendapatkan shutter yang lebih lambat (long exposure).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Mirror Lock Up</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada cermin kecil yang mamantulkan cahaya masuk ke viewfinder kita, ketika shutter ditekan maka cermin itu bisa terguncang dan bisa mengurangi ketajaman gambar. Beberapa model SLR tidak menggunakan cermin ini. Untuk SLR yang menggunakan biasanya ada fasilitas Mirror Lock Up. Cermin akan tertutup dan viewfinder kita akan menjadi gelap. Kita juga bisa menggunakan continuous mode (burst mode) untuk menghidari guncangannya, karena pada saat tombol shutter di tahan, mirror pun akan tertahan pada posisi tertutup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Mematikan fitur noise reduction</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa kamera digital memiliki fitur noise reduction yang bertujuan mengurangi tingkat noise ketika menggunakan ISO tinggi. Hal ini bisa menyebabkan penurunan ketajaman pada gambar. Memang pilihan yang sulit ketika kemampuan kamera kita hanya bisa bertahan di ISO yang rendah sedangkan noise reduction pun tidak bisa membantu banyak. Mungkin tidak menjadi masalah ketika kita menggunakan Nikon D3 or Canon 1Ds mark III.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Flash sebagai cahaya tambahan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak yang mengeluhkan bahwa penggunaan cahaya dari internal maupun external flash akan menghasilkan gambar yag tidak natural. Tapi ketika kita mengharapkan ketajaman gambar pada saat kondisi cahaya yang kurang mendukung maka tidak ada salahnya kita menggunakan bantuan flash agar bisa mendapatkan shutter speed yang lebih tinggi. Ada baiknya kita menggunakan difusser flash atau teknik bounce agar cahaya yang dihasilkan bisa lebih natural.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Waspadai kerusakan peralatan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Langkah-langkah untuk mendapatkan hasil gambar yang tajam sudah kita lakukan, tapi masih saja menghasilkan gambar yang kabur. Mungkin bisa saja terjadi miss focus yang biasa terjadi karena kerusakan lensa ataupun focusing screen. Bila ini terjadi maka ada baiknya anda membawa peralatan anda ke service centre untuk diperbaiki atau dikalibrasi ulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9. Belanja lensa yang tajam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Memang selama ini lensa saya belum tajam?" atau "memangnya gambar dari lensa yang tajam akan berbeda?" Pertanyaan seperti itu pernah muncul difikiran anda, jawabannya mungkin sebaiknya anda coba sendiri dan anda akan merasakannya. Lensa yang tajam biasanya dihasilkan dari fix/prime lens. Kalau anda mau mencobanya anda bisa memiliki lensa 50mm f /1.8 yang harganya cukup murah. Selain itu masih banyak lagi lensa tajam dengan rentang harga yang cukup membuat kantong anda terkuras. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
10. Unsharp Mask</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fasilitas ini biasanya terdapat pada software pengolah gambar. Bisa dari Photoshop, Lightroom, GIMP atau yang lainnya. Perlu dicatat fasilitas ini tidak membuat gambar kabur menjadi tajam. tapi setidaknya bisa menaikkan ketajaman gambar. Gunakan juga ketika kita telah memperkecil ukuran gambar. Pelajari lagi bagaimana uniknya unsharp mask ini. Banyak situs yang membahasnya</div>
Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2509381675930272737.post-57370416471699433752012-07-03T01:35:00.000+07:002013-10-16T10:55:44.004+07:006 kamera hp terbaik 2012<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Tentunya kita ingin mendapatkan kualitas foto yang baik disetiap kesempatan, tapi gak kebayang kan kalau kita harus menenteng kamera DSLR juga setiap saat. Salah satu solusinya adalah memiliki gadget dengan kemampuan kamera yang mumpuni. Bisa dengan kamera saku atau yang lebih ringkas lagi dengan hand phone (hp) yang memiliki kualitas kamera yang baik. Berikut ada beberapa hp berkamera yang memiliki kualitas kamera yang baik yang dapat anda pilih menurut versi saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><b>1. Sony Ericsson Xperia Arc S</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerus versi Xperia Arc ini menggunakan sensor Exmor R yang dipercaya dapat menghasilkan tingkat noise yang rendah. Jadi anda bisa bebas mencetak hasil foto anda sampai ukuran yang cukup besar dan bisa dipajang di rumah anda. Ada beberapa fitur dari kamera saku Sony yang sudah dibenamkan di HP ini, seperti Scene Recognition, Smile Detection dan Sweep Panorama. </div>
<div style="text-align: justify;">
Berbasis Android OS Gingerbread, 8 Megapixel, LED flash, geotagging, image stabilization dan kemampuan auto focus sudah merupakan standar yang baik untuk sebuah HP berkamera. Bentuknya yang sangat tipis membuat tombol shutter tidak begitu nyaman ditekan. Layar berukuran 4.2" cukup luas buat melihat review dari kamera walaupun viewing angle tidak begitu baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemampuan merekam video sudah setara dengan kualitas HD dengan 720p dan 30 fps. Setingan merekam juga sama dengan seting yang digunakan pada kamera standarnya. Detail yang dihasilkan sudah bisa menyaingi beberapa HP kamera lain yang berbasis android seperti samsung atau HTC. Kelebihan lain dari Arc S ini adalah harganya yang jauh dibawah pesaingnya. Di Indonesia dipasarkan sekitar Rp. 3.7 juta</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<b>2. Apple I Phone 4S</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila bicara tentang hp multimedia, kita memang tidak bisa lepas dari produk ber-merk buah ini. Dengan iOS 5 nya, kemampuan kamera dari I Phone 4S ini semakin meningkat dari versi-versi terdahulunya. Sensor kamera yang digunakan ternyata masih diproduksi oleh Sony. Walaupun berbeda jenis sensor yang digunakan pada produk Sony, saya agak bingung kenapa Sony mau memberikan produk untuk pesaingnya yah?. Salah satu kelebihan sensor ini bisa menghasilkan White Balance yang lebih akurat.</div>
<div style="text-align: justify;">
I Phone 4S ini juga memiliki kecepatan yang baik, cukup 1.1 detik untuk menangkap sebuah gambar. Tersedia juga fasilitas AE/AF lock, walaupun orang awam mungkin tidak begitu tertarik dengan fitur ini. Untuk hasil gambar memang tidak perlu diragukan, dari ketajaman, saturasi, detil dan warna semua sudah sangat baik sekali. </div>
<div style="text-align: justify;">
Kemampuannya merekam full HD 1080p pada 30fps ternyata dibatasi dengan tidak adanya memory card slot untuk penambahan memori. Sebagai perbandingan 10 menit merekam 1080p bisa menghabiskan sekitar 1.8 GB memori. Hasil rekaman video pun masih mengeluarkan suara dengan kualitas mono. Real time stabilization sangat membantu dalam mengurangi goyangan saat mengambil video. Di Indonesia Apple I Phone 4S ini dijual dari harga 6 sampai 9 jutaan tergantung kapasitas memori yang tersedia.</div>
<br />
<b>3. Samsung Galaxy S III</b><br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun sudah banyak peningkatan kualitas dibanding versi S II, tapi tidak ada yang istimewa dari hasil gambar yang diberikan Galaxy S III ini. Detail, ketajaman, warna dan pencahayaan sudah lebih baik. Lensa lebih wide sekitar 0.3 mm sedikit menimbulkan distorsi. Kelebihan dari S III ini adalah kecepatannya, dimana dia hanya membutuhkan waktu hampir 0 detik untuk shutter lag nya, setara dengan kamera pada umumnya. Burst mode dapat menghasilkan gambar full res. sekitar 3.3fps. Terdapat pilihan menu Best Photo yang dapat mengambil 8 foto sekaligus dalam beberapa detik sehingga kita bisa mengurangi resiko mata yang berkedip.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil video juga tidak berbeda jauh dengan rival sekelasnya. S III dapat mengambil full res. foto ketika sedang merekam 1080p video. Suara yang dihasilkan sudah stereo dan frame rate pun sangat stabil di 30fps walaupun dalam kondisi cahaya yang kurang. Layar 4.8" benar-benar luas. 2MP kamera depan juga memiliki kemampuan merekam video 720p. Dibandrol dengan harga sekitar Rp. 7 juta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Nokia 808 PureView </b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi yang anda harapkan dari sebuah hp berkamera <span id="intelliTxt">38 megapixel, autofocus, xenon flash, dan kemampuan merekam video 1080p@30fps. Benar, PureView memiliki efektif piksel sebesar 38mp dari sensor yang beresolusi 41mp. Semua yang diberikan PureView sudah sempurna. Bahkan ketika dibandingkan hasilnya dengan kamera DSLR profesional pun sudah hampir mendekati. Memang tidak bisa disamakan segala aspek dan fitur, apalagi DSLR pembandingnya adalah 5D mark III yang harganya 5 kali lipatnya. Kondisi cahaya yang minim juga akan mempengaruhi kemampuan PureView ini dibadingkan DSLR.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="intelliTxt"> Fitur lainnya adalah terdapat ND filter pada lensa CarlZeiss yang digunakan, berfungsi untuk membantu sensor ketika menerima kondisi cahaya yang terlalu terang. Mungkin kelemahan dari PureView ini adalah tidak terdapatnya fasilitas AE/AF lock seperti yang terdapat pada I Phone 4S. Selebihnya kemampuan hp ini sepertinya sudah jauh lebih unggul, apalagi harga PureView ini masih dibawah harga ponsel pesaingnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="intelliTxt"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="intelliTxt"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span id="intelliTxt">5. Blackberry Torch 9850</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="intelliTxt"> Tidak ada yang bisa diharapkan dari kemampuan kamera semua seri blackberry. Mengapa saya memasukannya dalam daftar ini, tidak lain karena pasar blackberry yang sangat tinggi </span><span id="intelliTxt">di Indonesia</span><span id="intelliTxt">. Pada dasarnya semakin tinggi OS di blackberry maka semakin cepat kemampuan prosesnya, tinggal kita melihat fitur kamera lainnya seperti ketersediaan flash, resolusi, kapasitas memori dan yang paling penting menurut saya adanya fitur autofocus. Karena besarnya resolusi tidak akan berarti bila tidak memiliki kemampuan autofocus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="intelliTxt"> Berdasarkan kriteria di atas, maka pilihan saya jatuhkan pada Torch 9850. Mengusung resolusi </span>5 MP, autofokus, LED flash, geo-tagging, continuous auto-focus, image stabilization, face detection dan kemampuan merekam video 720p. Semua fitur tersebut sudah cukup baik didukung layar 3.7' dan kemampuan baterai yang cukup lama mengingat blackberry adalah tipe smartphone yang sangat boros baterai. Walau demikian Torch 9850 ini masih belum bisa disandingkan dengan ponsel multimedia lainnya yang berbasis selain blackberry seperti Android.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Polytron W2400</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pilihan terakhir saya adalah ponsel berkamera untuk anda yang berbudget minim. Dan pilihan jatuh kepada Polytron W2400. Sepintas jadi inget merk tv atau sound system kan?. Tapi coba kita lihat apa yang menarik dari ponsel ini. Best budget hp berkamera, dengan harga sekitar Rp. 1.7 juta saja, anda sudah bisa mendapatkan beberapa fitur kamera yang menarik. Seperti resolusi 5 MP, kemampuan autofokus, rekaman videp 720p @30fps, layar besar 4", OS Android Gingerbread dan produk dalam negeri. </div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut saya merk Polytron ini bukan pemain baru di bidang elektronik, walaupun memang masih baru untuk produksi ponsel nya tapi kita bisa beri kesempatan produk dalam negeri ini untuk bersaing. Memang belum bisa dibandingkan dengan kemampuan hp kamera lainnya seperti pada daftar ini, tapi melihat harganya yang jauh lebih murah sepertinya sangat layak buat dimiliki. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Itu tadi daftar hp kamera terbaik menurut saya. Mungkin bisa menjadi informasi bagi anda yang berencana untuk membeli hp berkamera yang bagus. Saya sendiri lebih memilih membawa kamera saku dan hp secara terpisah. Karena menurut saya sebagus-bagusnya kamera pada hp, masih lebih bagus kamera yang terpisah. Dan itu juga harus ditebus dengan sedikit lebih repot dengan harus membawa dua gadget kemana-mana, belum lagi untuk baterai charger nya. Selamat memilih. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
sumber, foto: gsmarena.com</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="intelliTxt"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="intelliTxt"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2509381675930272737.post-69653820131321382812012-07-01T23:48:00.001+07:002013-10-16T10:55:58.708+07:00Semuanya gara-gara dia<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Saya akan sedikit bercerita mengenai sejarah mengapa saya menjadi tertarik dengan dunia fotogafi. Awalnya saya gak begitu tertarik dengan fotografi, apalagi menyadari bahwa fotografi itu adalah sesuatu yang mahal dan tidak gampang. Ketika melihat menu-menu di kamera, wah sudah pusing duluan, apalagi menggunakannya. Nah... ketertarikan saya akan fotografi itu berawal dari kesenangan saya berburu idola saya, yaitu seorang penyanyi dari negeri tetangga yang bernama Siti Nuhaliza.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Ketika pertama kali bertemu dengannya, saya cuma bermodalkan kamera saku <a href="http://www.dpreview.com/news/2003/9/3/pentaxs4" rel="nofollow" target="_blank">pentax</a> untuk memfotonya. Saat itu saya memiliki waktu yang cukup lama bertemu dengannya, dari penjemputan di bandara, gladi resik sampai acara show di TVRI yang berlangsung sampai malam hari. Banyak momen yang saya ambil saat itu, dan ketika melihat hasil jepretannya di layar komputer, saya cukup kecewa, ternyata preview di layar kamera cukup menipu dengan hasil akhir. Banyak momen bagus yang hasilnya gak bisa dinikmati, terlebih dengan membayangkan bahwa momen tersebut tidak akan terjadi dua kali.<br />
Kemudian ketika ada kesempatan bertemu lagi dengannya, lagi-lagi saya pulang dengan hasil foto yang mengecewakan. Sejak saat itu saya bertekad untuk pertemuan berikutnya saya harus mendapatkan foto-foto yang lebih bagus dan tidak akan kehilangan momen-momen bagus lagi. Mulailah saya mempelajari bagaimana fungsi dan fitur-fitur di kamera itu bisa dimaksimalkan, mulai mempelajari teknik fotografi, dari buku-buku, majalah sampai literatur dari situs fotografi dan memutuskan untuk membeli sebuah kamera prosumer <a href="http://www.dpreview.com/reviews/panasonicfz50" rel="nofollow" target="_blank">Lumix</a>.<br />
Sejak saat itu saya mulai merasa senang dengan hasil<i> hunting</i> saya dengan Siti Nurhaliza, banyak pujian dari teman-teman terhadap hasil foto saya. Banyak foto-foto yang saya cetak, dan salah satunya saya berikan kepada Siti Nurhaliza. Saya pun makin menekuni lagi ilmu fotografi ini dan mulai banyak mencari dan mempelajari konsep foto lain diluar kesenangan saya berburu foto Siti Nurhaliza. Dan akhirnya saya juga bisa menghasilkan uang dari fotografi ini.<br />
Yup itulah sekelumit ceritanya, dan inilah yang mendasari saya menggunakan nama lensact untuk blog ini. Sekilas anda mungkin melihat bahwa lensact ini terdiri dari dua kata, yaitu lens dan act. Memang benar, tapi bila diperhatikan lagi terdapat garis bawah pada huruf c dan t, dimana kalau digabungkan maka akan terbentuk "ct" (baca:siti). Jadi bila dipisahkan menjadi lensa dan ct. Yah mungkin ini cuma bentuk apresiasi saya kepada Siti Nurhaliza, dan untuk postingan seterusnya saya tidak akan membahas Siti Nurhaliza lagi, tapi lebih kepada tips, sharing ilmu, info dan pengalaman berfotografi saya selama ini. </div>
Unknownnoreply@blogger.com1